Seberapa sering Anda mencuci celana denim yang dimiliki? Seminggu sekali atau tiga hari sekali? Sepertinya itu sia-sia. Sebab, bos celana denim di dunia memberi contoh sebaliknya.
Chip Bergh, pemilik merek denim ternama, Levi’s mengaku tak pernah mencuci celana kesayangannya selama setidaknya satu tahun. Ia bahkan, tak pernah mau memakainya di dekat-dekatair.
"Ini salah satu jin favorit saya. Usianya sudah setahun dan belum pernah sekali pun bertemu mesin cuci," ungkap Bergh di California beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari lamanMirror.
Pria 56 tahun itu mengakui, yang dilakukannya memang terdengar menjijikkan. Namun, ia tak merasa ada masalah dengan itu. Bergh, bahkan tidak mendapat penyakit kulit, gatal, atau apa pun.
Bukan hanya celana favoritnya yang tak dicuci. Saat ditanya seberapa sering ia mencuci denim-denim koleksinya, Bergh menjawab: tidak terlalu sering. Menurutnya, itu cara terbaik merawat celana jin.
"Jika kau bertanya pada pencinta jin sesungguhnya, mereka akan menyarankan agar tak mencucinya," ujar Bergh lagi, meyakinkan. Hanya perlu mengusap dengan spons untuk membersihkan noda.
Untuk noda membandel, lanjut Bergh, cukup gunakan sikat gigi agar jin tidak rusak. Label Levi’s pun menyarankan hal serupa. Kalau pun harus mencuci, gunakan air dingin agar bentuk jin tetap sempurna.
Komentar Bergh itu langsung memicu kontroversi di dunia fesyen soal bagaimana sebaiknya merawat denim. Namun yang jelas, pendapatnya itu didukung pemilik merek ternama lain, Tommy Hilfiger.
Masih mengutip Mirror, Hilfiger juga menyatakan ia tak pernah mencuci celana jinnya. "Jin akan rusak jika dicuci," ungkap pria 63 tahun itu. Beberapa pesohor lain di dunia pun melakukannya.
Soal perbedaan jin yang dicuci dan tidak, sudah pernah dilakukan studi. Para ahli kesehatan dari University of Alberta mengungkap, tak ada perbedaan berarti apakah jin sering dicuci atau tidak.
Penelitian itu menyatakan, tingkat bakteri yang ada pada jin yang dicuci dan tidak, hampir sama. Artinya, risiko kesehatan yang akan ditimbulkannya pun tidak ada perbedaan. (asp)
Chip Bergh, pemilik merek denim ternama, Levi’s mengaku tak pernah mencuci celana kesayangannya selama setidaknya satu tahun. Ia bahkan, tak pernah mau memakainya di dekat-dekatair.
"Ini salah satu jin favorit saya. Usianya sudah setahun dan belum pernah sekali pun bertemu mesin cuci," ungkap Bergh di California beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari lamanMirror.
Pria 56 tahun itu mengakui, yang dilakukannya memang terdengar menjijikkan. Namun, ia tak merasa ada masalah dengan itu. Bergh, bahkan tidak mendapat penyakit kulit, gatal, atau apa pun.
Bukan hanya celana favoritnya yang tak dicuci. Saat ditanya seberapa sering ia mencuci denim-denim koleksinya, Bergh menjawab: tidak terlalu sering. Menurutnya, itu cara terbaik merawat celana jin.
"Jika kau bertanya pada pencinta jin sesungguhnya, mereka akan menyarankan agar tak mencucinya," ujar Bergh lagi, meyakinkan. Hanya perlu mengusap dengan spons untuk membersihkan noda.
Untuk noda membandel, lanjut Bergh, cukup gunakan sikat gigi agar jin tidak rusak. Label Levi’s pun menyarankan hal serupa. Kalau pun harus mencuci, gunakan air dingin agar bentuk jin tetap sempurna.
Komentar Bergh itu langsung memicu kontroversi di dunia fesyen soal bagaimana sebaiknya merawat denim. Namun yang jelas, pendapatnya itu didukung pemilik merek ternama lain, Tommy Hilfiger.
Masih mengutip Mirror, Hilfiger juga menyatakan ia tak pernah mencuci celana jinnya. "Jin akan rusak jika dicuci," ungkap pria 63 tahun itu. Beberapa pesohor lain di dunia pun melakukannya.
Soal perbedaan jin yang dicuci dan tidak, sudah pernah dilakukan studi. Para ahli kesehatan dari University of Alberta mengungkap, tak ada perbedaan berarti apakah jin sering dicuci atau tidak.
Penelitian itu menyatakan, tingkat bakteri yang ada pada jin yang dicuci dan tidak, hampir sama. Artinya, risiko kesehatan yang akan ditimbulkannya pun tidak ada perbedaan. (asp)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar