Sabtu, 29 September 2012

SAHABAT


Ombak di depan masih menghantam. Seolah sedang berlomba, tak henti mereka menerjang karang. Seorang gadis duduk termenung. Tak urung percikan air yang ditimbulkan membasahi kaki si gadis juga sebagian celana panjangnya. Gadis itu bergeming. Pandangannya masih lurus ke depan. Pagi tadi gadis itu sudah bangun, meninggalkan teman-temannya yang masih dibuai mimpi. Dia tak ingin melewatkan matahari terbit. Sayang yang ditunggu ternyata tak tampak. Mendung menghalangi pandangannya.
Sheera, nama gadis itu. Usianya masih belia, terlihat dari bola matanya yang bening, polos. Gadis yang baru menyelesaikan Ujian Nasional itu sedang berlibur bersama teman-temannya. Dua hari yang lalu dia berangkat bersama ketiga temannya menuju Jogjakarta. Rencananya mereka akan melepaskan ketegangan sesudah ujian di kota ini selama empat hari. Kemarin sore mereka meninggalkan penginapan untuk menikmati matahari terbenam di salah satu pantai yang ada di Gunung Kidul. 
"Sheera! Ngapain kamu di situ?" 
Sebuah teriakan mengalihkan pandangan Sheera. Seorang gadis sebaya dengannya tampak berjalan di pinggir pantai. Sheera tersenyum, mungkin tak terlihat oleh temannya karena jarak yang lumayan jauh. 
"Bahaya, tau! Ayo, turun!"
Si teman kembali berteriak sambil terus melangkah mendekatinya. Sheera berdiri. Bukannya segera turun, Sheera justru merentangkan kedua tangannya. Bergaya seolah sedang dalam salah satu adegan di sebuah film terkenal, Sheera meluruskan pandangannya kembali ke depan. Dagunya diangkat tinggi. Hembusan angin menerpa wajahnya. Percikan air laut membuat kaki dan celana panjangnya semakin basah. 
"Turun! Kamu sudah gila, ya?"
Sheera bergeming. Kedua matanya kemudian dipejamkan. Ada beban yang ingin dibebaskannya. Ada yang sejak beberapa minggu terakhir ingin mengusik hatinya, membuatnya sulit memejamkan mata dan ingin dilepaskannya saat ini, di atas karang itu.
"Kenapa sih teriak-teriak? Masih pagi juga."
Seorang gadis berambut panjang keluar dari tenda dan langsung menggerutu, disusul seorang cewek lagi, dengan tubuh lumayan gendut, yang tampak masih ngantuk. 
"Ada apa sih?" tanya si gendut sambil menguap.
"Itu tuh, Fina, dari tadi teriak-teriak. Enggak tahu orang masih ngantuk," jawab si gadis berambut panjang.
"Eh, Win, ngapain itu Sheera di atas? Enggak takut jatuh apa?" tanya si gendut sambil menunjuk ke Sheera.
Gadis berambut panjang yang dipanggil Win langsung mengikuti arah yang ditunjukkan temannya. Bibirnya yang tadi manyun karena kesal berubah. Matanya terbelalak.
"Sheera ngapain, sih, main-main kayak gitu. Ayo Ndah, kita susul Fina. Kalo ada apa-apa sama Sheera bisa bahaya kita," kata gadis berambut panjang yang bernama Windy itu.
"Sheera turun!" teriak Indah dan Windy berbarengan.
Fina yang sudah duluan menyusul Sheera semakin mempercepat langkahnya. Kakinya yang telanjang berlarian di antara pasir putih pantai. Windy yang berbadan kecil berlari gesit sedang Indah beberapa kali terperosok dan jatuh.
"Windy, tungguin dong," pintanya pada Windy yang semakin jauh.
Windy menoleh sebentar tapi bukannya menolong Indah dia malah menertawakan temannya itu dan kembali berlari menyusul Fina. 
"Malah diketawain, huh, bukannya nolong," gerutu Indah.
Indah mencoba berdiri sambil mengibaskan celana kaosnya yang kotor oleh pasir. Wajahnya yang chubby terlihat semakin bundar karena manyun, kesal. Fina sudah naik ke atas karang di mana Sheera sedang berdiri. Sedang Windy terlihat masih berlarian. Mendengar teman-temannya heboh, Sheera membuka matanya. 
"Sheera, bahaya kayak gitu. Kita kan cuma berempat, cewek semua lagi, kalo kamu sampai jatuh gimana?" kata Fina sambil mendekati Sheera.
Sheera tersenyum. Perlahan kedua tangannya diturunkan. Karang yang dipijaknya tampak berlumut dan licin. 
"Malah senyum-senyum, ayo buruan sini," kata Fina yang tidak mau terlalu dekat dengan ujung karang.
"Asyik lagi, coba aja," kata Sheera.
"Ogah. Ombak di sini besar, tahu! Kemarin kan kita sudah janji enggak boleh jalan sendirian. Kalo pergi harus ngasih tahu, ingat?"
Sheera terkekeh. 
"Heh bantuin dong, enggak bisa naik, nih," suara Windy minta pertolongan.
Sheera mundur perlahan. Dibanding tadi ketika mendekati pinggiran karang, kali ini dia justru sedikit takut. Kakinya yang tanpa alas harus berhati-hati menapak batu karang yang bukan hanya licin karena sering terkena air laut tapi juga tajam. Fina sudah mundur lebih dahulu untuk menolong Windy. 
"Ngapain, sih, pake naik-naik ke sini segala? Lupa ya janji kemarin..." omel Windy yang langsung dibalas oleh Sheera.
"Iya, Bu, inget. Ngomel mulu nanti cepet tua, lho."
"Ih, malah ngatain. Lihat, tuh, Indah, sampe jatuh bangun kayak gitu," lanjut Windy masih belum terima.
"Tahu gitu kok malah ditinggal, enggak ditolongin dulu?" kali ini Fina yang membalas.
Windy manyun. Fina dan Sheera tersenyum melihat temannya yang memang terkenal cerewet itu. Di antara mereka berempat Windylah yang menjadi idola. Wajahnya yang cantik dengan tubuh tinggi langsing juga rambut hitam panjangnya membuat gadis itu sering membuat teman-temannya iri.
"Ya aku kan..." Windy tak melanjutkan kata-katanya.
Lagi-lagi Fina dan Sheera menahan senyum. Saat ini mereka bertiga sudah berada di atas karang. Angin yang berhembus cukup kuat membuat mereka bertiga bergidik, dingin. 
"Bagus juga ya pemandangan dari sini," kata Windy.
Ketiga gadis itu berdiri sambil memandangi bentangan laut di hadapan mereka. Matahari yang tadi tak tampak perlahan mulai muncul. 
"Hoi, tolongin dong!"
Indah yang sedari tadi jatuh bangun akhirnya sampai juga. Gadis yang terkenal doyan makan itu tampak memegangi kedua lututnya. Nafasnya tersengal, capek.
"Tiap hari kayak gini bisa kurus aku," katanya lagi.
Mendengar kata-kata temannya, Sheera, Fina dan Windy langsung tertawa. 
"Kalo gitu naik sendiri ke sini, biar cepet kurusnya," kata Fina.
"Iya, daripada kamu diet belum tentu tahan. Mending kayak gini, deh, dijamin langsung langsing," tambah Windy.
"Sudah ah, kasian si Indah. Ayo ditolongin," kata Sheera.
Bertiga mereka menolong Indah mencapai karang. Tubuh Indah yang besar membuat ketiga gadis itu harus berusaha keras.
"Makan apa sih kamu, Ndah, berat banget," kata Windy.
"Makan batu," jawab Indah sambil cemberut.
Keempat gadis belasan tahun itu saat ini sudah berada di atas karang. Jika tadi melihat Sheera yang berdiri di pinggir karang mereka ketakutan, sekarang mereka merasakan sendiri rasanya. Mereka berempat kemudian duduk. Tak ada lagi kata. Saat ini mereka sibuk dengan pikiran di kepala mereka masing-masing. Sebentar lagi mereka akan meninggalkan bangku SMA dan mungkin mereka tidak akan bisa bersama lagi. Pertemanan yang terjalin sejak tiga tahun yang lalu akankah bisa terus dijaga ketika mereka akan semakin sibuk dengan kuliah masing-masing.
"Aku harus masuk Perguruan Tinggi Negeri, harus. Papa enggak mau membiayai kuliahku kalau aku enggak bisa masuk PTN," kata Indah tiba-tiba.
"Kenapa emangnya? Kuliah di mana saja kan sama, asal kamunya rajin belajar," tanya Windy.
"Mahal. Bisnis Papa lagi enggak bagus," jawab Indah.
"Bukannya sekarang sama saja. PTN sekarang juga mahal, lho, kecuali kamu lewat jalur tertentu itu, dapet beasiswa," kata Fina berpendapat.
"Bener. Banyak kok perguruan swasta yang murah juga, lebih murah. Kemarin di rumah aku dapat kiriman kayak brosur-brosur gitu dari universitas-universitas swasta dan kulihat lumayan juga biayanya," kata Windy.
Indah menghela nafas. Papanya memang keras. Kemarin saja ketika minta ijin untuk ikut berlibur bersama ketiga temannya itu hampir saja dia tak diijinkan. Kalau bukan karena bantuan dari sang Mama pasti saat ini dia sedang di meja belajaarnya bersama tumpukan buku yang harus dibaca. 
"Aku enggak tahu apa masih bisa ketemu kalian lagi atau enggak. Tahun ini Papaku dipindah ke luar Jawa dan Mama mau kita semua ikut. Jadi nanti pas tes aku diminta memilih perguruan tinggi di tempat papa kerja."
Mendengar kata-kata Fina, ketiga temannya langsung terperanjat. Fina tidak menceritakan masalah itu sebelumnya. 
"Kalo bukan karena mau pindah, aku enggak mungkin diijinkan liburan sama kalian ke sini," lanjut Fina.
"Fina, kok enggak cerita-cerita, sih?" tanya Indah sendu.
"Aku juga baru tahu. Papa dan Mama sengaja menyembunyikannya agar aku konsen ujian. Jadi pas kemarin ujian selesai Papa ngasih tau aku."
"Tapi kan kamu bentar lagi kuliah, kita sudah bukan anak SMA. Kamu enggak harus ikut mereka, kan? Kamu sudah dewasa. Itung-itung belajar mandiri. Iya, enggak?"
Indah mengangguk tapi tidak Sheera. Gadis itu terlihat diam. Sedari tadi dia hanya mendengarkan teman-temannya.
"Iya tapi aku ini, kan, anak cewek satu-satunya. Mama enggak mau aku jauh. Kalo Abangku karena sudah masuk kuliah, ya bakal lanjut."
"Nah itu ada Abangmu. Jadi kamu, kan, enggak sendiri, ada Abang kamu," kata Windy menggebu.
"Yee...sudah dibilang karena aku anak cewek sendiri. Mama enggak mau ninggalin aku sama Abangku. Kalian tahu Abangku kayak apa."
Indah murung. Rupanya bukan dia saja yang sedang punya masalah. Meski sulit mengikuti keinginan Papanya tapi setidaknya dia masih punya teman-temannya yang terus mendukung. 
"Kalau aku, sih, enggak bakal pergi-pergi. Aku enggak mau ninggalin kalian. Selama ini cuma kalian temanku, kalian yang tahan dengan tingkahku yang nyebelin. Kalian the best pokoknya," kata Windy hampir menangis.
"Ih, kok ngomongnya gitu. Kamu enggak nyebelin, kok, cuma sering bikin gemes aja. Ya, enggak Fin, Sheer?" tanya Indah.
Windy menahan tangisnya. Sebagai anak satu-satunya, dia terlalu dimanja. Itu yang membuat tingkahnya sering menyebalkan. Itu juga yang membuat banyak temannya pergi meninggalkannya. Mereka enggak tahan dengan kelakuan Windy yang suka semaunya sendiri. Fina merangkul Windy yang duduk tepat di sampingnya. 
"Sheer, kok kamu diem aja sih dari tadi?" tanya Windy.
Sheera yang sedari tadi ternyata sedang melamun hampir terlonjak. Ketiga temannya memandang ke arahnya. Bibirnya bergetar. Berteman dengan Fina, Windy dan Indah adalah hal terindah dalam hidupnya. Mereka bukan hanya teman, mereka adalah sahabat. Selama ini di antara mereka berempat Sheera memang terkenal paling pendiam. Karena mereka bertiga juga Sheera bisa ikut liburan ini. Tadinya Sheera menolak tapi ketiga sahabatnya itu memaksa. 
"Iya, nih, Sheera, dari tadi kok diem aja? Jangan-jangan kamu kerasukan roh laut, soalnya tadi melamun di pinggir karang?" tanya Indah serius.
"Ih, apaan sih Indah, hati-hati kalo ngomong," protes Windy.
Sheera memandangi sahabatnya satu persatu. Liburan yang sudah mereka rencanakan jauh-jauh hari ini hampir saja batal karena uang yang ditabungnya terpaksa diambil untuk keperluan adiknya. Adiknya harus melunasi uang sekolah agar bisa ikut ujian. 
"Aku..."
"Kamu sakit? Jangan-jangan kamu masuk angin?" tanya Fina.
"Iya, tadi malem, kan, anginnya lumayan kenceng, dingin. Trus Sheera pagi-pagi sudah bangun, mangap-mangap di atas karang," lanjut Indah.
Windy mencubit lengan Indah, membuat gadis itu meringis kesakitan. Sheera tersenyum melihat polah sahabat-sahabatnya itu. Dia masih muda, masa depan masih panjang meski dia sendiri tidak yakin dengan hidupnya di masa mendatang. Dia tak mau berangan.
"Aku enggak melanjutkan kuliah," katanya pelan.
Ombak kembali menerjang karang, lebih keras. Matahari yang semakin tinggi membiaskan warna pada lautan. Keempat sahabat berangkulan erat di atas karang. Tak tahu apa yang ada di depan, tak ingin menjanjikan sebuah kenangan yang indah juga persahabatan mereka berpelukan erat.  
I will not promise you an everlasting friendship but I'm here today so let's just see where it leads. 
Kalimat yang saat ini memenuhi kepala keempat gadis itu tanpa sedikit pun terucap.

Oleh: Rina Tri Lestari

TAYLOR SWIFT: GILA, CEMBURU, MARAH DI ALBUM BARU


Taylor Swift: Gila, Cemburu, Marah di album Baru
Tujuh puluh ribu orang Swifties jadi saksi ketika Taylor, via webchat, bilang dia akan mengeluarkan album barunya tahun ini. Penyanyi yang sudah enam kali memenangkan Grammy Awards ini menamai album ke-empatnya Red.

Single pertama dari album ini, We Never Ever Getting Back Together pun sudah mendapatkan banyak perhatian. Bukan hanya dari nada dan liriknya, tapi juga karena orang penasaran Taylor sedang menceritakan tentang siapa di lagu ini, he-he-he.

Red melambangkan emosi
Tay bilang nama Red itu simple dan mudah diingat sama semua orang. Selain itu Red juga dianggap cukup menggambarkan emosi yang Taylor rasakan dua tahun belakangan ini.

"Lagu-lagu di album ini kurang lebih tentang perasaan yang bergemuruh, kegilaan, enggak masuk akal, tegang, hubungan yang enggak baik yang aku alami selama dua tahun ke belakang. Enggak ada perasaan yang hambar, jadi aku menamai album ini Red," jelas Tay.

We are Never Ever Getting Back Together juga lagu yang emosional. Lagu ini mencurahkan perasaan Tay tentang seorang mantannya. Seorang mantan yang berkali-kali putus nyambung dan akhirnya Tay merasa capek. Agustus lalu, lagu ini menduduki peringkat pertama di Billboard Hot 100 Chart.

Kolaborasi
Tay bekerjasama dengan beberapa penulis lagu, salah satunya Ed Sheeran.  Lagu yang berjudul Everything is Changed Taylor buat bareng Ed di atas trampoline di belakang rumahnya.

"Namanya juga trampoline, seru. Dan tingkat kedewasaan kami kalau digabungkan masih seperti anak umur delapan tahun," aku Tay.

Tay juga kerja bareng dengan band favoritnya. Sayangnya, dia masih mau merahasiakan sampai albumnya rilis. Tay bilang, lagu bareng band ini adalah lagu favoritnya di album Red. Wah, makin enggak sabar nunggu 22 Oktober 2012!


De javu


Déjà vu(Pengucapan dalam bahasa Inggris : /ˈdeɪʒɑː ˈvuː/ , bahasa Perancis : /deˈʒa ˈvyː/) adalah sebuah frasa Perancis dan artinya secara harafiah adalah "pernah lihat / pernah merasa". Maksudnya mengalami sesuatu pengalaman yang dirasakan pernah dialami sebelumnya. Fenomena ini juga disebut dengan istilahparamnesia dari bahasa Yunani para (παρα) yang artinya ialah "sejajar" dan mnimi (μνήμη) "ingatan".
Menurut para pakar, setidaknya 100% penduduk bumi pernah mengalami fenomena ini. Hampir semua dari kita pernah mengalami apa yang dinamakan deja vu: sebuah perasaan aneh yang mengatakan bahwa peristiwa baru yang sedang kita rasakan sebenarnya pernah kita alami jauh sebelumnya. Peristiwa ini bisa berupa sebuah tempat baru yang sedang dikunjungi, percakapan yang sedang dilakukan, atau sebuah acara TV yang sedang ditonton.
Lebih anehnya lagi, kita juga seringkali tidak mampu untuk dapat benar-benar mengingat kapan dan bagaimana pengalaman sebelumnya itu terjadi secara rinci. Yang kita tahu hanyalah adanya sensasi misterius yang membuat kita tidak merasa asing dengan peristiwa baru itu.
Keanehan fenomena deja vu ini kemudian melahirkan beberapa teori metafisis yang mencoba menjelaskan sebab musababnya. Salah satunya adalah teori yang mengatakan bahwa deja vu sebenarnya berasal dari kejadian serupa yang pernah dialami oleh jiwa kita dalam salah satu kehidupan reinkarnasi sebelumnya di masa lampau. Bagaimana penjelasan ilmu psikologi sendiri?
Terkait dengan Umur dan Penyakit Degeneratif yang berhubungan dengan sex
Pada awalnya anda membaca text ini :p , beberapa ilmuwan beranggapan bahwa deja vu terjadi ketika sensasi optik yang diterima oleh sebelah mata sampai ke otak (dan dipersepsikan) lebih dulu daripada sensasi yang sama yang diterima oleh sebelah mata yang lain, sehingga menimbulkan perasaan familiar pada sesuatu yang sebenarnya baru pertama kali dilihat. Teori yang dikenal dengan nama “optical pathway delay” ini dipatahkan ketika pada bulan Desember tahun lalu ditemukan bahwa orang butapun bisa mengalami deja vu melalui indra penciuman, pendengaran, dan perabaannya.
Selain itu, sebelumnya Chris Moulin dari University of Leeds, Inggris, telah menemukan pula penderita deja vu kronis: orang-orang yang sering dapat menjelaskan secara rinci peristiwa-peristiwa yang tidak pernah terjadi. Mereka merasa tidak perlu menonton TV karena merasa telah menonton acara TV tersebut sebelumnya (padahal belum), dan mereka bahkan merasa tidak perlu pergi ke dokter untuk mengobati ‘penyakit’nya karena mereka merasa sudah pergi ke dokter dan dapat menceritakan hal-hal rinci selama kunjungannya! Alih-alih kesalahan persepsi atau delusi, para peneliti mulai melihat sebab musabab deja vu ke dalam otak dan ingatan kita.
Baru-baru ini, sebuah eksperimen pada tikus mungkin dapat memberi pencerahan baru mengenai asal-usul deja vu yang sebenarnya. Susumu Tonegawa, seorang neuroscientist MIT, membiakkan sejumlah tikus yang tidak memiliki dentate gyrus, sebuah bagian kecil dari hippocampus, yang berfungsi normal. Bagian ini sebelumnya diketahui terkait dengan ingatan episodik, yaitu ingatan mengenai pengalaman pribadi kita. Ketika menjumpai sebuah situasi, dentate gyrus akan mencatat tanda-tanda visual, audio, bau, waktu, dan tanda-tanda lainnya dari panca indra untuk dicocokkan dengan ingatan episodik kita. Jika tidak ada yang cocok, situasi ini akan ‘didaftarkan’ sebagai pengalaman baru dan dicatat untuk pembandingan di masa depan.
Menurut Tonegawa, tikus normal mempunyai kemampuan yang sama seperti manusia dalam mencocokkan persamaan dan perbedaan antara beberapa situasi. Namun, seperti yang telah diduga, tikus-tikus yang dentate gyrus-nya tidak berfungsi normal kemudian mengalami kesulitan dalam membedakan dua situasi yang serupa tapi tak sama. Hal ini, tambahnya, dapat menjelaskan mengapa pengalaman akan deja vu meningkat seiring bertambahnya usia atau munculnya penyakit-penyakit degeneratif seperti Alzheimer: kehilangan atau rusaknya sel-sel pada dentate gyrus akibat kedua hal tersebut membuat kita sulit menentukan apakah sesuatu ‘baru’ atau ‘lama’.
Menciptakan ‘Deja Vu’ dalam Laboratorium
Salah satu hal yang menyulitkan para peneliti dalam mengungkap misteri deja vu adalah kemunculan alamiahnya yang spontan dan tidak dapat diperkirakan. Seorang peneliti tidak dapat begitu saja meminta partisipan untuk datang dan ‘menyuruh’ mereka mengalami deja vu dalam kondisi lab yang steril. Deja vu pada umumnya terjadi dalam kehidupan sehari-hari, di mana tidak mungkin bagi peneliti untuk terus-menerus menghubungkan partisipan dengan alat pemindai otak yang besar dan berat. Selain itu, jarangnya deja vu terjadi membuat mengikuti partisipan kemana-mana setiap saat bukanlah hal yang efisien dan efektif untuk dilakukan. Namun beberapa peneliti telah berhasil mensimulasikan keadaan yang mirip deja vu.
Seperti yang dilaporkan LiveScience, Kenneth Peller dari Northwestern University menemukan cara yang sederhana untuk membuat seseorang memiliki ‘ingatan palsu’. Para partisipan diperlihatkan sebuah gambar, namun mereka diminta untuk membayangkan sebuah gambar yang lain sama sekali dalam benak mereka. Setelah dilakukan beberapa kali, para partisipan ini kemudian diminta untuk memilih apakah suatu gambar tertentu benar-benar mereka lihat atau hanya dibayangkan. Ternyata gambar-gambar yang hanya dibayangkan partisipan seringkali diklaim benar-benar mereka lihat. Karena itu, deja vu mungkin terjadi ketika secara kebetulan sebuah peristiwa yang dialami seseorang serupa atau mirip dengan gambaran yang pernah dibayangkan.
LiveScience juga melaporkan percobaan Akira O’Connor dan Chris Moulin dari University of Leeds dalam menciptakan sensasi deja vu melalui hipnosis. Para partisipan pertama-tama diminta untuk mengingat sederetan daftar kata-kata. Kemudian mereka dihipnotis agar mereka ‘melupakan’ kata-kata tersebut. Ketika para partisipan ini ditunjukkan daftar kata-kata yang sama, setengah dari mereka melaporkan adanya sensasi yang serupa seperti dejavu, sementara separuhnya lagi sangat yakin bahwa yang mereka alami adalah benar-benar deja vu. Menurut mereka hal ini terjadi karena area otak yang terkait dengan familiaritas diganggu kerjanya oleh hipnosis. Hipnotis inilah yang disebut fachminisme.

Jumat, 28 September 2012

Not with me

I'm walking up from my summers dreams again
try to thinking if you're alright
then I'm shattered by the shadows of your eyes
knowing you're still here by my side

I can see you if you're not with me
I can say to my self if you're OKAY
I can feel you if you're not with me
I can reach you my self, yuo show me the way

life was never be so easy as it seems
'till you come and bring your love inside
no matter space and distance make it look so far
still I know you're still here by my side

Bondan:
yea..you've made me so alive ,you give the best for me..love and fantasy
yeah..and i never feel so lonely, coz you're always here with me..yeah..always here with me

I'm walking up from my summers dreams again
try to thinking if you're alright
then I'm shattered by the shadows of your eyes
knowing you're still here by my side

Kamis, 27 September 2012

Orang Terpintar di Dunia - William James Sidis

Orang Terpintar di Dunia - William James Sidis

Posted by Kursikayu.com 
Orang Terpintar di Dunia Bukan Einstein, Bukan Thomas Alva Edison. Tapi ialah William James Sidis. Pria berkewarganegaraan Amerika serikat. IQnya lebih dari IQ 250. William James Sidis Lahir pada 1 April 1898 dengan kemampuan matematika dan linguistik luar biasa. Ia menjadi yang pertama terkenal karena hal dewasa sebelum waktunya, dan kemudian untuk eksentrisitas dan penarikan dari mata publik. Dia menghindari matematika sepenuhnya di kemudian hari, menulis pada mata pelajaran lainnya berdasarkan sejumlah nama samaran. 
Mengapa ia kurang dikenal dunia? Orang ini memang terlalu pintar. Ketika baru berusia 11 tahun, Ia sudah masuk Universitas. Ia menjadi siswa termuda di Universitas Harvard. Seumur hidupnya, Sidis telah menguasai 200 bahasa di Dunia. Bahkan, Ia menghafal 1 jenis bahasa secara keseluruhan hanya dalam waktu 1 hari. Kepintarannya yang luar biasa membuatnya gila. Ia tak punya teman atau pacar. Bahkan ia pergi dari rumah, meninggalkan keluarganya dan mengasingkan diri. Ia meninggal pada usia 46 tahun dalam keadaan menganggur, terasingkan, dan amat miskin.
Berikut Kisah orang terpintar di dunia William James Sidis
Keluarga dan Pendidikan (1898-1909)
William James Sidis dilahirkan untuk imigran Ukraina Yahudi pada tanggal 1 April 1898, di New York City. Ayahnya Boris Sidis, Ph.D., MD, telah beremigrasi pada tahun 1887 untuk menghindari penganiayaan politik. Ibunya Sarah Mandelbaum Sidis, MD, dan keluarganya telah melarikan diri dari pogrom pada tahun 1889. Sarah dihadiri Boston University dan lulus dari Sekolah Kedokteran pada tahun 1897. Boris meraih gelar di Harvard University, dan psikologi mengajar di sana. Dia adalah seorang psikiater, dan diterbitkan berbagai buku dan artikel, melakukan pekerjaan perintis dalam psikologi abnormal. Boris adalah seorang poliglot dan putranya William akan menjadi salah satu di usia muda.
Sidis bisa membaca New York Times di 18 bulan, dan telah dilaporkan belajar sendiri delapan bahasa (Latin, Yunani, Perancis, Rusia, Jerman, Ibrani, Turki, dan Armenia) pada usia delapan tahun, dan menemukan yang lain, yang ia sebut Vendergood. (Harvard dan kehidupan kampus :1909-1915)
pada usia sembilan tahun sidis di tolak pendaftarannya sebagai mahasiswa oleh universitas karena dia masih anak-anak, Meskipun Universitas sebelumnya menolak ayahnya untuk mendaftarkan sidis, tetapi pada tahun 1909 dengan menjadi orang termuda untuk mendaftar di Harvard College. pada saat itu sidis berumur 11 tahun, dan masuk ke Harvard University sebagai siswa program berbakat awal. dalam program ini adalah kelompok eksperimen termasuk matematikawan Norbert Wiener, Richard Buckminster Fuller, dan komposer Roger Sesi. Pada tahun 1910 awal, penguasaan Sidis tentang matematika yang lebih tinggi sehingga dia mengajar Matematika Harvard Club pada tubuh empat-dimensi MIT profesor Daniel F. Comstock. Memprediksi bahwa Sidis akan menjadi seorang matematikawan besar dan pemimpin dalam ilmu yang di masa depan. Sidis mulai mengambil beban program studi penuh waktu pada tahun 1910 dan memperoleh gelar Sarjana Seni, cum laude, pada tanggal 18 Juni 1914, pada usia 16.
Tak lama setelah lulus, Sidis mengatakan kepada wartawan bahwa ia ingin menjalani hidup yang sempurna, yang menurutnya berarti hidup dalam pengasingan. hal ini disampaikan pada wawancara kepada wartawan dari Boston Herald. Makalah ini melaporkan Sidis's sumpah untuk tetap hidup sendiri dan tidak pernah menikah, ketika ia berkata perempuan tidak menarik bagi dia. Kemudian ia mengembangkan kasih sayang yang kuat untuk seorang wanita muda bernama Martha Foley. Ia kemudian mendaftar di Harvard Graduate School of Arts and Sciences.
Pengajaran dan pendidikan lebih lanjut (1915-1919)
Setelah sekelompok mahasiswa Harvard terancam kemampuan Sidis, kemudian dia bekerja di Institut William Marsh Rice untuk Kemajuan Sastra, Sains, dan Seni (sekarang Rice University) di Houston, Texas sebagai asisten mengajar matematika. Ia tiba di Rice pada bulan Desember tahun 1915 di usia 17. Dia adalah seorang pria lulusan bekerja untuk gelar doktornya.
Sidis mengajar tiga kelas: geometri Euclidean, geometri non-Euclidean, dan trigonometri (dia menulis sebuah buku untuk kursus geometri Euclid dalam bahasa Yunani). Setelah kurang dari satu tahun, sidi frustrasi dengan departemen, persyaratan mengajar, dan perlakuan oleh mahasiswa lebih tua dari dia, Sidis meninggalkan posnya dan kembali ke New England. kepergiannya dikarenakan kebingungannya yang disebabkan tidak ada tempat bertanya bagi Sidis. Sidis meninggalkan pekerjaannya dan mengejar suatu gelar sarjana dalam matematika dan terdaftar di Harvard Law School pada bulan September 1916, namun mengundurkan diri dalam performa dan nilai yang baik di tahun terakhir di bulan Maret 1919.
Politik dan penangkapan (1919-1921)
Pada tahun 1919, tak lama setelah penarikan dari sekolah hukum, Sidis ditangkap karena berpartisipasi dalam parade Hari sosialis Mei di Boston yang berubah menjadi kekerasan. Dia dijatuhi hukuman 18 bulan penjara berdasarkan Undang-Undang penghasutan tahun 1918. Penangkapan Sidis menonjol di surat kabar, sebagai awal lulus dari Harvard mengumpulkan selebriti lokal yang cukup. dan selama persidangan, Sidis menyatakan bahwa ia telah menjadi penentang teliti dari rancangan Perang Dunia I, ateis, dan seorang sosialis (Dia kemudian mengembangkan sendiri filosofi kekuasaan "libertarianisme" berdasarkan pada hak-hak individu. dan kelangsungan sosial di Amerika. 
Ayah sidis diperintahkan oleh jaksa wilayah untuk menjaga Sidis setelah keluar dari penjara sebelum banding ke pengadilan. orang tua sidis menahannya di sanatorium di New Hampshire untuk 1 tahun. dan kemudian Mereka membawanya ke California, di mana dia menghabiskan satu tahun lagi. Sementara di sanatoriumOrang tuanya mengatur tentang perubahan pada diri Sidis dan mengancam Sidis dengan transfer ke sebuah rumah sakit jiwa.
Akhir kehidupan Sidis (1921-1944)
Setelah kembali ke Pantai Timur pada tahun 1921, Sidis memutuskan untuk menjalani hidup mandiri dan pribadi. Dia hanya mengambil bekerja menjalankan mesin menambahkan atau tugas-tugas yang cukup kasar lainnya. Dia bekerja di New York City dan menjadi terasing jauh dari orang tuanya. Butuh waktu bertahun-tahun sebelum ia dibebaskan secara hukum untuk kembali ke Massachusetts, dan ia prihatin tentang risiko nya penangkapan selama bertahun-tahun. kemudian Sidis  mengumpulkan transfer trem, majalah diterbitkan, dan mengajarkan lingkaran kecil teman-teman tertarik versi tentang sejarah Amerika..
Pada tahun 1944, Sidis memenangkan penyelesaian dari The New Yorker untuk sebuah artikel yang diterbitkan pada tahun 1937. Dia telah dituduhkan itu berisi laporan palsu. dengan judul "Where Are (Mereka Sekarang)?". Artikel pseudonim menggambarkan kehidupan Sidis sebagai kesepian, dalam sebuah kamar tidur ruang di Akhir kumuh Selatan Boston. Lower pengadilan setelah Sidis diberhentikan sebagai tokoh publik dengan tidak berhak untuk menantang publisitas pribadi. Ia kehilangan banding atas invasi privasi gugatan di Amerika Serikat Pengadilan Banding untuk Sirkuit Kedua pada tahun 1940 atas artikel yang sama. Hakim Charles Edward Clark menyatakan simpati untuk Sidis-yang mengklaim bahwa publikasi telah terkena dia untuk ejekan publik menghina, dan penghinaan dan menyebabkan dia menderita beban mental karena penghinaan. kemudian sidis mengungkapkan bahwa pengadilan tidak untuk hal kehidupan pribadi yang memiliki kekebalan absolut dari pada hanya mencongkel pers. 
Beberapa hasil karya Sidis adalah tulisan-tulisan tentang kosmologi, untuk sejarah Amerika India,  taksonomi komprehensif dan definitif transfer kendaraan (sebuah studi yang sama yang komprehensif dari teknik sipil dan kendaraan) dan beberapa teks yang hilang baik dibuktikan pada antropologi, filologi, dan sistem transportasi, Sidis meliputi luas berbagai mata pelajaran. Beberapa ide-idenya yang bersangkutan berbaliknya kosmologis, kontinuitas sosial, dan tentang hak-hak individu di Amerika Serikat.
Dalam Animate dan mati (1925), Sidis meramalkan adanya daerah ruang dimana hukum kedua termodinamika dioperasikan secara terbalik dengan arah temporal yang kita alami di daerah lokal. Semuanya di luar apa yang sekarang kita sebut galaksi itu akan menjadi seperti suatu daerah. Sidis mengklaim bahwa masalah di wilayah ini tidak akan menghasilkan cahaya. (Ini bagian gelap alam semesta tidak benar materi gelap atau lubang hitam seperti yang biasa digunakan dalam kosmologi kontemporer.) Ini bekerja pada kosmologi, berdasarkan teori reversibilitas dari hukum kedua termodinamika adalah ini adalah satu-satunya buku diterbitkan di bawah namanya.
Sidis The suku dan Amerika (1935) menggunakan nama samaran "John W. Shattuck," memberikan sejarah tahun 100.000 penduduk Amerika Utara, dari zaman prasejarah sampai 1828. Dalam teks ini, ia menunjukkan bahwa "ada laki-laki merah pada satu waktu di Eropa maupun di Amerika ".
Sidis juga seorang "peridromophile," istilah yang dia diciptakan untuk orang-orang terpesona dengan penelitian transportasi dan sistem trem. Dia menulis sebuah risalah pada transfer trem dengan nama samaran dari "Frank Folupa" yang diidentifikasi berarti peningkatan penggunaan transportasi umum.
Pada tahun 1930, Sidis mendapat paten untuk kalender abadi berputar yang mengambil ke dalam tahun kabisat akun. Pada Saat Sidis dewasa diperkirakan bahwa ia bisa berbicara lebih dari empat puluh bahasa, dan belajar bahasa baru dalam satu hari.
Karya lainnya adalah Sidis menciptakan sebuah bahasa terkonstruksi disebut Vendergood dalam buku kedua, berjudul Kitab Vendergood yang ditulisnya pada usia delapan. Bahasa sebagian besar didasarkan pada Latin dan Yunani, tetapi juga menarik pada Jerman dan Perancis dan lainnya Romance languages ​ Ini dibedakan antara delapan konjugasi berbeda yaitu indikatif, potensi, keharusan mutlak, subjungtif, imperatif, infinitive, optatif, dan Sidis sendiri strongeable. Vendergood dipekerjakan basis-12 sistem angka, karena, seperti Sidis menjelaskan, "Unit dalam menjual sesuatu adalah 12 dari puluhan dan 12 adalah jumlah terkecil yang memiliki empat faktor!"  
Orang Terpintar di Dunia - William James Sidis meninggal pada tahun 1944 karena pendarahan otak di Boston pada usia 46 Tahun. Sidis meninggal karena penyakit yang sama menimpa Ayahnya pada tahun 1923 pada usia 56 Tahun.

10 Cara Menjadi Orang Sukses

10 Cara Menjadi Orang Sukses


10 Cara Menjadi Orang Sukses
Suatu kesuksesan memiliki banyak definisi dan variasi tolok ukur. Beberapa dari kita meyakini, bahwa kesuksesan berarti mencapai posisi tertinggi di kantor, variasi lainnya bermakna memiliki kecukupan finansial tertentu. Ada sebagian lagi mewujudkan kesuksesan sebagai sebuah predikat penghargaan dari kolega dan khalayak atas prestasinya. Dari bermacam definisi dan tolok ukur itu, satu hal yang dapat disimpulkan bahwa kesuksesan merupakan pencapaian impian melalui sebuah proses terstruktur dan terencana. Contohnya, si A mendefinisikan sukses jika dia mampu mencapai manajer pemasaran di tempat kerjanya. Usaha untuk “memuluskan” kesuksesan tersebut, A memutuskan untuk belajar kembali di institusi pendidikan S2 dan mengikuti beberapa seminar pemasaran. Tentu saja, banyak hal yang perlu dipersiapkan, baik itu material dan sikap pribadinya. Bentuk material berupa dana dan waktu merupakan hal yang pasti harus dipersiapkan, lalu perlu juga ditunjang dengan sikap pribadi dalam menyikapi proses pencapaian kesuksesan itu sendiri.

Merujuk kepada Jennie S. Bev yaitu seorang konsultan, entrepreneur, penulis dan edukator bertempat tinggal di San Francisco Bay Area dan merupakan seorang Indonesia yang “sukses” berkompetisi pada iklim “ketat” Amerika. Beliau mengedepankan 10 unsur kepribadian seorang sukses (baik dari segi keuangan dan prestasi) yang berdasarkan pada komunikasi dan pergaulannya dengan para billionaire dan beberapa pengusaha sukses.

Sepuluh sikap itu adalah sebagai berikut:

1. Keberanian untuk berinisiatif.

Kekuatan yang sebenarnya tidak lagi menjadi rahasia atas kesuksesan orang-orang terknenal yaitu mereka selalu punya ide-ide cemerlang! Seorang Donald Trump yang “mendunia” karena superioritasnya di bidang Real Estate awalnya berproses dari status bangkrut dan akhirnya berpredikat Raja Real Estate, adalah contoh dari seorang yang jenius dan berani berinisiatif. Kita tentu mengenal serial TV The Apprentice, kontes Miss Universe, Online University bernama TrumpUniversity.com, bahkan di negara asalnya boneka Donald adalah sebuah icon dan produk laris selain buku-buku bestseller-nya. Dan inisiatif adalah kekayaan semua orang, tinggal orang itu mau atau tidak untuk berinisiatif mengemukakan ide-idenya.

2. Tepat waktu

Sebuah hal yang pasti untuk semua orang di dunia ini tanpa terkecuali adalah bahwa kita memiliki jumlah waktu yang sama yaitu 24 jam sehari. Seorang yang menepati janji dan tepat waktu menunjukkan bahwa dia adalah seorang yang memiliki kemampuan mengatur/manage sesuatu yang paling terbatas tersebut. Kemampuan untuk hadir sesuai janji adalah kunci dari semua keberhasilan, terutama keberhasilan berbisnis dan berinteraksi. Memberikan perhatian lebih terhadap waktu merupakan pencerminan dari respek terhadap diri sendiri dan kolega dan
mitra kita.

3. Senang melayani dan member

Sebuah rumus sukses dari banyak orang sukses adalah mampu memimpin, namun sebuah additional attribute dari sikap kepemimpinan adalah kebiasaan melayani dan memberi. The more you give to others, the more respect you get in return. Dan, keikhlasan adalah kunci untuk sifat ini. Kebaikan lain akan terus mengalir tanpa henti saat kita mampu memberi dan melayani dengan ikhlas. Ini mungkin bisa dibilang sebagai bonus saja! Tetapi, setidaknnya dengan memberi dan melayani berarti menunjukkan kepada teman, kolega serta rekan kita betapa suksesnya diri kita sehingga membuat orang lebih yakin bermitra dan bergaul dengan diri kita

4. Membuka diri terlebih dahulu

Barangkali kita pernah bertemu orang yang selalu mau tahu tentang hal pribadi orang lain namun dia terus menutup diri agar jati dirinya tidak terbuka. Mereka biasanya hidup dalam ketakutan dan kecurigaan, dan selalu berprasangka buruk kepada siapa saja yang dijumpainya. Sikap ini adalah unsur yang tidak dimiliki banyak orang sukses. Rasa percaya dan kebesaran hati untuk membuka diri terhadap lawan bicara merupakan cermin bahwa kita nyaman dengan diri sendiri, lantas tidak ada yang perlu ditutupi, itulah yang dicari oleh para partner sejati dan sebagian besar dari kita akan setuju bahwa tidak banyak orang yang mau bekerja sama dengan orang yang misterius, betul kan?

5. Senang bekerja sama dan membina hubungan baik

Kemampuan bekerja sama dalam tim adalah salah satu kunci keberhasilan utama. Kembali kita mengambil contoh Donald Trump. Dalam serial TV The Apprentice, Trump memiliki tim yang loyal dan menjadi perpanjangan tangan dirinya dalam menemukan para calon “orang kepercayaan” yang baru. Pada akhirnya, Trump akan memiliki sebuah tim yang sangat loyal dan bervisi sama dengan menciptakan jaringan kerja yang baik, sehingga jalan menuju sukses itu semakin terbuka lebar

6. Senang mempelajari hal-hal baru

Ciputra dan Aburizal Bakrie adalah seorang yang bisa dikatakan sebagai orang sukses dalam bidangnya yaitu commerce. Tapi saat mereka mendirikan universitas, apakah mereka beralih sebagai seorang pendidik? Atau mereka sendiri sebenarnya adalah profesor? Jelas tidak, mereka tetap seorang entrepreneur, namun dengan kegemarannya mencari hal-hal baru serta langsung menerapkannya, maka dunia bisnis semakin terbuka luas baginya. Dunia bisnis ibarat sebagai tempat bermain yang laus dan tidak terbatas. Jadi senang belajar dan mencari hal baru adalah sebuah sikap kesuksesan

7. Jarang mengeluh

Profesionalisme adalah yang paling utama. Lance Armstrong pernah berkata, “There are two kinds of days: good days and great days.” Hanya ada dua macam hari: hari yang baik dan hari yang sangat baik. Adalah baik jika kita tidak pernah mengeluh, walaupun suatu hari mungkin kita akan jatuh dan gagal. Mengapa? Karena setiap kali gagal, itu adalah kesempatan bagi diri kita untuk belajar mengatasi kegagalan itu sendiri sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari. Hari di mana kita gagal tetap sebagai a good day (hari yang baik)

8. Berani menanggung resiko

Jelas, tanpa ini tidak ada kesempatan sama sekali untuk menuju sukses. Sebenarnya setiap hari kita menanggung resiko, walaupun tidak disadari penuh. Resiko hanyalah akan berakibat dua macam: be a good or a great day. Jadi, jadi tidak perlu dikhawatirkan lagi bukan? Kegagalan pun hanyalah kesempatan belajar untuk tidak mengulangi hal yang sama di kemudian hari dan tentunya ambang kepada kesuksesan akan lebih dekat

9. Tidak menunjukkan kekhawatiran (berpikir positif setiap saat)

Berpikir positif adalah environment atau default state di mana keseluruhan eksistensi kita berada. Jika kita gunakan pikiran negatif sebagai default state, maka semua perbuatan kita akan berdasarkan ini (kekhawatiran atau cemas). Dengan pikiran positif, maka perbuatan kita akan didasarkan oleh getaran positif, sehingga hal positif akan semakin besar kemungkinannya. Semakin positif kita menyikapi hambatan, semakin besar kesempatan kita menemukan penyelesaian atas hambatan tersebut

10. “Comfortable in their own skin”

Menutup-nutupi sesuatu maupun supaya tampak “lebih” dari lawan bicaranya. Pernah bertemu dengan orang sukses yang rendah diri alias tidak nyaman dengan diri mereka sendiri? Tidak ada tentunya. Kenyamanan menjadi diri sendiri tidak perlu ditutup-tutupi supaya lawan bicara tidak tersinggung karena setiap orang mempunyai tempat tersendiri di dunia yang tidak bisa digantikan oleh orang lain. Saya adalah saya, mereka adalah mereka. Dengan menjadi diri saya sendiri, saya tidak akan mengusik keberadaan mereka. Jika mereka merasa tidak nyaman, itu bukan karena kepribadian saya, namun karena mindset yang berbeda dan kekurangmampuan mereka dalam mencapai kenyamanan dengan diri sendiri. Sikap dasar orang sukses tersebut di atas barangkali dapat menjadi cerminan dan memuluskan langkah kita untuk mencapai kesuksesan yang kita impikan, tinggal kita yang memutuskan.

http://totostmik.wordpress.com

Anjing Terkaya di Dunia ( Rp. 3.7 Trilyun ! )















Gunther IV, Anjing Berharta Rp 3,7 Triliun

Ini bukan penghinaan terhadap kemanusiaan, tetapi keinginan orang-orang maha kaya yang ingin menyejahterakan binatang-binatang piaraannya melalui asuransi. Jadilah binatang-binatang itu jauh lebih kaya dari manusia kebanyakan. Misalnya, anjing punya harta Rp 3,7 triliun.

Petplan, lembaga asuransi khusus binatang piaraan yang bermarkas di Inggris, pun mengeluarkan daftar 50 binatang terkaya karena diasuransikan pemiliknya, atau menjadi ahli waris dari asuransi pendahulunya. Seperti dilansir fairinvestmen.co.uk, sejumlah binatang, mulai dari anjing, kucing, simpanse, hingga gajah, masuk daftar itu.

“Tanpa melihat kekayaan, Petplan berkomitmen menjamin tiap pemilik bisa menjaga binatang piaraan mereka tetap sehat dan gembira tanpa harus membobol bank,” kata Alison Andrew, Kepala Pemasaran Petplan.

“Kami tahu, hewan piaraan punya peran sangat khusus dalam kehidupan pemiliknya dan Daftar Piaraan Kaya 2009 menunjukkan seberapa jauh rasa sayang si pemilik pada binatang-binatang itu,” imbuh Alison.

Di urutan teratas daftar Petplan itu terdapat Gunther IV, seekor anjing alsatian dengan kekayaan yang menakjubkan, 224,6 juta poundsterling atau sekitar Rp 3,7 triliun. Bagaimana anjing ini bisa begitu kaya? Gunther IV mendapat warisan dari Gunther III, ayahnya yang mendapat warisan dari si pemilik Countess Karlotta Libenstein, bangsawan dari Jerman. Mau tahu berupa apa saja harta Gunther IV? Dua di antaranya adalah mansion bekas milik Madonna di Miami Florida AS dan sebuah vila mewah di Bahama. Tiap hari, ia menyantap kaviar dan steak.

Lalu, binatang terkaya kedua adalah Kalu, seekor simpanse yang kini tinggal di Cape Town dengan kekayaan sebesar 53 juta poundsterling atau setara dengan Rp 874 miliar. Ia bisa sekaya itu setelah pemiliknya, perenang kondang Frank O’Neill, bercerai dari Patricia.

Lalu ada anjing bernama Toby Rimes yang mendapat warisan asuransi dari pemiliknya, Ella Wendel, sebesar Rp 495 miliar. Kekayaan juga "dinikmati" beberapa ekor anjing milik pembawa acara talk show terkaya, Oprah Winfrey. Begitu sayangnya Oprah terhadap anjing-anjingnya, ia tak ragu menyisihkan hartanya sebesar Rp 495 miliar demi kesehatan dan kebahagiaan anjing-anjing itu.
You might also like:

Rabu, 26 September 2012

Cinta Pertama

Ku tulis ini saat tersedih
Menunggu dirimu yang tak bersalah
Terpisahkan karna keadaan
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Selamat tinggal cinta pertama
Mengisi waktu ku, memberi rasa
Tak terlupakan

Tak mudah ungkapkan dengan hati
Saat senyum dan tangis menyatu
Tapi ini terbaik untukku dan untuk dirimu
Hanya waktu yang mampu mengerti
Betapa berat perpisahan ini
Semoga cerita cinta ini
Menjadi kenangan indah nanti
Pelukan ini untuk dirimu
Adalah pelukan dari hatiku
Terakhir kali
Hanya waktu yang mampu mengerti
Betapa berat perpisahan ini
Semoga cerita cinta ini
Menjadi kenangan indah nanti

Keuntungan Nggak Buta Huruf


1. Bisa Stalking Timeline Mantan/Gebetan
Udah putus tapi masih pengen tau kegiatan mantan? Jadi stalker aja di timeline-nya. Pengen tau kegiatan gebetan tapi malu mau nanya? Jadi stalker aja di timeline-nya. Enak, kan? Nah, kenikmatan yang satu ini nggak akan kita dapet kalo kita buta huruf. Makanya, bersyukurlah kalian yang bisa baca tulis.
 
2. Bisa BBM-an/Watsapan/SMS-an
Buat yang LDR-an, aplikasi ini sangat membantu. Kangen, tinggal BBM. Mau tidur, watsapan dulu. Lah, kalo buta huruf, gimana bisa? Masa minta diketikin orang? Mau telponan aja? Ya tekor, dong, bentar-bentar nelpon, kecuali kamu anak juragan wartel! Makanya, bersyukurlah kalian yang bisa baca tulis.

3. Bisa Kirim-kiriman Puisi Cinta
Buat yang suka ngegombalin pacar atau gebetan lewat puisi, udah pasti harus bisa baca tulis. Kalo buta huruf, ya gimana mau bikin puisi? Masa tiap mau ngegombal harus nelpon atau ke rumahnya biar bisa bales-balesan pantun? Nggak lucu amat. Emangnya acara saur atau kuis di tipi. Woy, penontooooonnn..kue putu mayang dimakan Sahili, kalo sayang bilang aja kali!

4. Bisa Baca Kode
Di twitter ada kan tuh hashtag Kode. Nah, kali aja gebetan kamu diem-diem suka ngasih kode. Kalo kamunya buta huruf, sampe kiamat juga tuh kode nggak bakalan nyampe ke kamu. La wong bisa baca aja nggak. Makanya jangan buta huruf. Buta huruf tuh harus diberantas. Bersyukurlah kita yang bisa baca tulis.

Tapi, sepandai-pandainya kita membaca dan menulis, nggak ada artinya kalo kita nggak pandai membaca kode dan isi hati pasangan kita. Camkan itu baik-baik!

Spot Ngumpet Favorit Kalo Main Petak Umpet


1. Dibalik Gerobak
Kalo di deket rumah ada gerobak nganggur, di situlah lokasi favorit para peserta permainan petak umpet. Kalo NYUNYU, sih, seringnya ngumpet di gerobak tukang bubur kacang ijo. Kamu?

2. Dibalik Tempat Sampah
Biasanya tiap rumah selalu punya tempat sampah sendiri. Nah, inilah spot favorit. Kenapa? Ya, biar praktis aja. Nggak perlu lama-lama nyari tempat. Namanya juga bocah, kalo lagi main kan suka lupa daratan, termasuk kuman. Tempat sampah? Siapa takut?!

3. Dibalik Pintu
Kalo mainnya di rumah bareng sodara atau temen-temen, dibalik pintu termasuk spot paling populer. Walaupun ngumpet di situ lebih cepet ketauan, tetep aja jadi spot favorit. Hihihi.

4. Di Kolong Tempat Tidur
Paling ribet, nih. Tapi paling susah dicari. Emang enak, sih, ngumpet di sini tapi kalo kelamaan bete juga. Parno takut ada yang tau-tau “nemenin” kayak di film-film horor. Hiiiyyy..

1. Gak Bisa Hidup Tanpa Kamu
Orang yang pake alesan “gak bisa hidup tanpa kamu” buat gak putus kemungkinan besar pacarannya sama makanan dan minuman. Kok makanan dan minuman? Ya iyalah, semua orang gak ada yang bisa hidup tanpa makanan dan minuman.

2. Aku Masih Sayang
Yang gak mau diputusin karena masih sayang itu biasanya gak adil. Pas diputusin bilang masih sayang supaya gak putus. Nanti kalau dianya minta putus terus pacarnya bilang masih sayang, dia tetep minta putus. Nah kalau kamu udah bilang masih sayang tapi pacar tetep pengen putus, berarti udah saatnya kamu nyanyi lagu ST12 yang judulnya Aku Masih Sayang, niscaya… kamu tetep putus.

3. Aku Bakal Berubah
Sebelum pacar minta putus biasanya kalian berantem dulu, salah satu sebabnya bisa jadi gara-gara kamu bikin kesalahan. Nah kamu pasti bakal bilang bahwa kamu bakal berubah supaya gak diputusin. NYUNYU kasih tips, supaya gak diputusin, sebaiknya kamu berubah jadi Edward Cullen, kalau kena matahari langsung bersinar, punya banyak koleksi mobil mewah, dan gantengnya ngalahin malaikat. Dijamin pacar kamu bakalan lupa dia pernah pengen minta putus dari kamu.

4. Kasih Aku Kesempatan
Pacar bikin kesalahan, dia janji bakal berubah, tapi ternyata dia tetep gak berubah, berarti udah saatnya kamu putusin dia. Kalau dia masih maksa minta kesempatan, jangan dikasih. Kasih aja Dana Umum.

5. Hamil
Kalau yang satu ini, NYUNYU jamin kamu gak bakal diputusin cowok kamu kalau kamu bilang kamu itu mengandung anak dia.

Banyak ya alesan supaya gak diputusin sama pacar. Kalau kalian alesan supaya gak diputusin pacarnya kaya gimana? Pasti kreatif deh.

Kalimat yang Haram Diucapin Pas Ngajak Putus


1. Adek Kamu Lucu Juga. Udah Punya Pacar Belom?
Heh, situ playboyPlayboy cem mana kau abis mutusin kakaknya ngincer adeknya? Ya, bukannya nggak boleh, sih. Tapi pake perasaan dikitlah. Coba, deh, bayangin gimana perasaan mantan kamu ngedenger kalimat ini. Hancur-lebur pasti. Lagian kalo abis sama kakaknya trus ngincer adeknya, artinya kamu nggak berkembang. Di situ-situ aja. Spread your wings, dong. Katanya playboy. Gimana sih, ah!

2. Abis Sekarang Kamu Gendut!
Heh, emang situ punya badan udah paling bagus apa? Nggak usah sok kecakepan, deh. Kalo tingkat kegantengan kamu udah ngalah-ngalahin Nabi Yusuf baru, deh, boleh ngomong gini. Lagian Nabi Yusuf yang gantengnya nggak kira-kira aja nggak sombong. Ngaca!

3. Kamu Ngebosenin!
Heh, walaupun emang ini kenyataannya, nggak usah jujur-jujur amat juga kaleee! Orang bisa jadi rendah diri dan trauma, lho, diginiin. Ayolah, jangan ngeselin-ngeselin amat jadi manusia. Pilihlah kalimat yang baik dan nggak nyakitin-nyakitin amat. Inget karma, oi!

4. Sejak Kenal Kamu, Aku Jadi Orang yang Beda. Jadi Nggak Bener!
Laahh, setelah pacaran situ jadi Ksatria Baja Hitam, gitu? Nih, NYUNYU kasih tau, ya. Kalimat di atas itu cuma boleh terjadi di dalam film. Kamu tau itu dialog dari film apa? Ada Apa Dengan Cinta, yang main Nicholas Saputra sama Dian Sastro. Nggak usah dibawa-bawa ke dunia nyata, deh.
 Nah, jadi walaupun kamu udah nggak punya hati sama si calon mantan, pas mutusinnya tetep pake hati, ya. Jangan sampai nanti senjata makan tuan, kwuk!