Dragbike Palembang, Riset dan Pembalapnya ‘Impor’ dari Jawa
Wajar kalau dragbike jadi kesukaan anak muda Palembang. Karena dibanding roadrace atau grasstrack lebih terjangkau biaya modifikasinya. Ini yang bikin banyak balap liar di jalan lurus dan sepi di seputar kompleks olahraga Jakabaring. Potensi begini memang harusnya disalurkan lewat balap resmi.
Seperti dihajat Montesz Sport Club dan Mizzle yang bikin event dari Palembang, lalu Lampung dan terakhir Jambi. “Momentumnya pas dengan promosi ban Mizzle Hydra yang memang dibikin khusus untuk balap dragbike,” kata Ronald Suherman, Head of Adv & Promotion Dept PT Banteng Pratam Rubber, produsen ban Mizzle.
Montesz pun menyulap jalan NP Dekranasda jadi layak balap dengan pemasangan pagar pembatas di sepanjang lintasan agar tak ada penonton masuk, timing system akurat dan hadiah layak.
Hasilnya, event bebas protes karena memenuhi standar tim dan pembalap. Wajar pembalap top dari Jawa memilih berangkat ke Palembang seperti Dwi Batank, Luluk Kimcil hingga Agung Unyil meski bentrok event serupa di Kudus Jateng.
“Kita memang bekerjasama dengan beberapa bengkel drag di Jateng untuk bantu riset motor, sekalian saja kita bawa pembalapnya agar hasilnya bisa maksimal,” kata Ferry A, pemilik speedshop Majestic yang mengundang Dwi dan Luluk dari Semarang.
Ini jelas kesempatan pembalap Palembang untuk belajar cara balap yang benar dari seniornya dari Jawa. Sehingga kejadian konyol seperti jumpstart, telat buka pindah gigi sampai rantai lepas tak akan terulang. Ini proses pembelajaran yang hanya bisa didapat dengan ikut event bermutu. Masih ada dua kali kesempatan tatap muka pembalap Sumatera dengan rider Jawa di Lampung, Mei dan di kota Jambi, Juni nanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar