Sabtu, 31 Agustus 2013

Lotus Butuh Mobil yang Cepat untuk Pertahankan Raikkonen

Mohammad Resha Pratama - detikSport
Getty Images/Clive Mason
Enstone - Bukan persoalan uang yang menghalangi kesepakatan kontrak baru Kimi Raikkonen dengan Lotus, melainkan pabrikan asal Inggris itu harus meyakinkan Ice Man bahwa mobil mereka juga sekompetitif rival-rivalnya.

Kontrak Raikkonen dengan Lotus akan berakhir musim ini dan belum ada tanda-tanda Raikkonen akan memperpanjangnya. Ini kemudian yang menimbulkan spekulasi bahwa pebalap Finlandia itu akan hengkang dan bergabung dengan Ferrari atau Red Bull Racing.

Rumor ini tentu saja bikin Lotus cemas mengingat sejak comeback-nya di Formula 1 musim lalu, Raikkonen sudah memperlihatkan performa cemerlang. Sebelum gagal finis di GP Belgia lalu, Raikkonen punya rekor 27 balapan selalu finis.

Saat ini Raikkonen ada di posisi ke-4 klasemen pebalap dengan 134 poin. Sementara itu musim lalu juara dunia 2007 itu finis di posisi ketiga, di bawah Sebastian Vettel dan Fernando Alonso.

Namun yang jadi persoalan Lotus meski kerap bagus di kualifikasi namun saat balapan mereka kedodoran. Bukti nyatanya musim lalu Raikkonen cuma satu kali meraih kemenangan di Abu Dhabi sementara musim ini ia hanya sekali menang di Australia.

Maka wajar Lotus khawatir jika berlarut-larutnya pembicaraan soal kontrak baru hanya karena Raikkonen tak yakin dengan kekuatan mobil milik Lotus musim depan.

"Segalanya sedang berjalan. Saya katakan dua bulan lalu bahwa selama dia mendapatkan dari kami apa yang diinginkan -- di mana ada jaminan soal teknis musim depan terkait kedekatn kami dengan Renault - maka peluangnya bertahan lebih besar," ujar team owener, Gerard Lopez, kepada Autosport.

"(Uang) bukanlah persoalan. Saya pikir dia punya sikap yang luar biasa untuk masalah itu (terkait bayaran) dan seperti itulah memang," lanjutnya.

"Fokus utamanya saat ini adalah bagaimana kami bisa menjadi tim top musim depan, karena ada perubahan besar dalam hal spesifikasi teknik. Dia tidak hanya ingin kami jadi tim yang konsumtif."

"Kami sedang berdiskusi bagaimana agar caranya lebih dekat dengan Renault, bagaimanapun bentuknya. Itulah mengapa kami belum menandatangani kontrak soal mesin mobil," demikian Lopez.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar